Sabtu, 18 April 2015

asbabun nuzul



Asbabun nuzul
Asbabun nuzul merupakan salah satu ilmu yang penting di antara ilmu-ilmu Al Quran. Ilmu ini akan membantu kita untuk memahami tafsir ayat-ayat yang ada.
Asbabun nuzul juga dianggap salah satu pokok dari pokok-pokok yang prinsipil, dalam mengambil makna ayat yang tepat; Pengambilan hikmah dibalik pengsyariatan sebuah hukum; memahami pemeliharaan Allah atas makhluq-Nya dalam urusan hidayah; mengerti hakikat berangsurnya pengsyariatan sebuahh hukum. Dan seterusnya yang akan datang setelah ini.
Banyak ulama yang sudah membahas ilmu ini dalam berbagai segi, Pertama; pentingnya ilmu ini dan ulama-ulamanya, Kedua; pengertian ilmu ini, bentuknya, serta perbedaannya dengan (munasabatun nuzul) situasi dan kondisi saat ayat suci di turunkan, Ketiga; pembagian Al Quran di tinjau dari sababun nuzul dan hikmah yang terkandung, Keempat; manfaat mengetahui sababun nuzul, Kelima; sumber-sumber yang berkaitan dengan pengetahuan tentang sababun nuzul, Keenam;  apakah yang dianggap adalah keumuman lafaz ataukah kekhususan sabab, Ketujuh; cara menyesuaikan antara beberapa riwayat dalam sababun nuzul.
Pentingnya sababun nuzul;  ulama-ulama yang mencurahkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk menekuni ilmu ini.
Dengan mempelajari ilmu tentang asbabun nuzul, dapat kita pahami bagaimana perhatian ulama dengan  ilmu ini dan penjagaan mereka atasnya, baik dalam hal mengumpul, memberi komentar, ataupun meneliti. Tidak heran jika banyak buku yang yang hadir khusus membahas masalah ini. Berikut ini adalah para ulama yang menulis buku-buku tentang ilmu dimaksud.
·        Ali Bin Al Madini, wafat 234 H
·         Al Waahidi, wafat 427 H
·        Ibnu Jarir Al Asqalani, wafat 857 H
·        Suyuthi, wafat 911 H
Kita juga menemukan, kitab-kitab hadits menyediakan bab khusus dalam masalah asbabun nuzul; atau kitab tafsir yang di dalamnya ada hadits tentang asbabun nuzul. Sebagaimana Imam Al Bukhari dalam sohihnya, mengkhususkan hadits-hadit yang berkaitan dengan tafsir dan asbabun nuzul dalam satu bab.
Sababun nuzul memang benar-benar ada dan nyata. Yang oleh karenanya, satu ayat atau beberapa ayat, bahkan sebuah surat diturunkan. Dan sababun nuzul juga bisa berupa satu peristiwa yang terjadi pada seseorang atau kelompok; Perkara kecil atau luar biasa. Atau berupa pertanyaan kepada Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam. Maka turunlah ayat yang dengannya pertanyaan yang dilemparkan ke Nabi Allah terjawab.
Misalnya surat Al Kafirun. Surat ini turun setelah orang-orang kafir Quraisy dengan ketidaktahuan mereka, mengusulkan kepada Rasulullah agar menyetujui perjanjian yang mereka buat. Yang isi dari perjanjian itu adalah agar kiranya mereka para kafir Quraisy menyembah Allah selama setahun bersama Rasul dan kaum muslimin. Dan tahun berikutnya, Rasul dan kaum muslimin selama setahun mendapat giliran menyembah apa yang mereka sembah berupa berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri. lantas turunlah surat ini menegaskan
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".(QS. AlKafirun 1-6).

Dengan demikian berakhirlah pembahasan kami berkaitan dengan poin pertamadari tujuh poin yang mempunyai keterkaitan yang cukum erat dengan asbabun nuzul. Insya Allah kita akan membahas kembali poin-poin berikutnya dalam waktu dan kesempatan berikutnya. Wallahu a’lam bishshawab. Alhaqqu min Rabbikum.